Jumat, 09 April 2010

Ciuman Maut, Ev Paulus Djie GKH Benayah Jum'at 2 April'10.

Yudas adalah salah satu dari 12 murid Yesus. Yudas menghianati Yesus : Matius 10 : 4 & Markus 3 : 19 Yudas ditegur oleh Yesus : Yohanes 12 : 4 - 6 Yudas sebagai penghianat : Matius 26 : 14 – 16, Lukas 22 : 3 – 6, Yohanes 13 : 21, 26, 27 Matius 26 : 20– 25, Matius 26 : 47 - 50 Yudas mati : Matius 27 : 3 – 5 & kisah rasul 1 : 18, 19
Thomas Kunzi, beri teori penghianatan Yudas sbb : Yudas tidak bermaksud menghiati Yesus, dia sebenarnya buat peristiwa agar Yesus dpt ambil tindakan untuk Yesus jadi raja bagi bangsa Yahudi, krn Yesus sudah banyak pendukung banyak pengikut, kalau Yesus jadi raja murid2 dpt menjadi mentri2 Yudas jadi menkeu. Yudas sengaja menciptakan krisis agar saat Yesus ditangkap massa akan berontak gerakkan massa untuk pemberontak didepan bangsa Romawi, ditambah kuasa Ilahi Yesus akan jadi raja.
Alkitab tuliskan Yudas Iskariot adalah : bendahara yang suka curi uang, orang yang cinta uang, iri dengan rasul2 lain, ada kebencian dan dendam. Yesus pilih Yudas menjadi bagian dari murid Yesus. Apakah murid lain lebih baik dari Yudas ? tidak Yesus pilih 12 murid dengan latar belakang yang berbeda, tidak ada seorangpun yang istimewa. Yesus pilih dan angkat mereka agar dapat menjadi pribadi2 yg baik, yang lain bertumbuh dng baik tapi Yudas tidak, walaupun dia ada dilingkungan yg baik tapi kenapa tdk dapat berubah? Bagaimana dengan kita ? Jangan2 kita punya benih Yudas. Yudas hanya mementingkan diri sendiri , Yudas hanya memikirkan apa yg akan dia dapatkan ketika turut Yesus. Sama dengan teori Kunzi walau teori ini tidak dapat diterima, tapi kalau Yudas berhasil menghianati Yesus, dia akan mendapatkan keuntungan 30 keping perak. Yudas selalu beorientasi kepada materi & keuntungan semata. Banyak orang sekarang mau jadi pendeta supaya bisa naik mobil, dapatkan kenyamanan, disegani orang tdk perlu kerja keras tapi dpt hasil yg maksimal. Banyak doa2 yg dinaikan pada Tuhan yg lebih banyak bersifat permintaan2 untuk memuaskan hati sendiri. Pernahkah kita berdoa : Tuhan berikan hati kepada ku untuk lebih banyak memberi kepada orang lain & gereja, Tuhan berikan kepadaku hati yang disiplin untuk beribadah kepada Mu, hati yg sungguh2 ingin menyembah Tuhan. Tapi doa2 kita lebih banyak : Bgm supaya hidup kita dipuaskan, Agar Tuhan sembuhkan, Agar Tuhan jadikan saya kaya atomatis Tuhan sanggup lakukan dan saya harus dipuaskan.Kita tidak pernah berdoa untuk kerohaniaan kita karena kita merasa rugi. Hal ini yg dialami Yudas dia merasa rugi kalau ikut Yesus tidak mendapat apa2. Saya tdk menaifkan bahwa Tuhan akan memberkati hidup kita, tapi jangan sampai kita beribadah & melayani Tuhan dng motifasi2 apa yg akan saya dapatkan. Banyak orang tinggalkan gereja dan Tuhan karena terlalu banyak dengar kotbah Tuhan akan balas dengan berkat tapi bertahun2 tunggu tidak dapat, akhirnya kecewa dan tinggalkan Tuhan. Anugrah salib jauh lebih dari cukup tidak perlu minta lainnya, harusnya kita minta yg lain malu pd Tuhan. Harusnya kita berkorban dan mengasihi Tuhan. Kalau minta berkat seperti Yudas satu hari kita akan tinggalkan gereja & Tuhan.
Kenapa Yesus memilih Yudas ? Tanpa Yudas, Yesus tersalip tidak ? Rencana akan gagal ? Kalau begitu Yudas sebagai penghianat atau sebagai pahlawan ? Alkitab TIDAK pernah katakan Yudas sebagai pahlawan tapi sebagai penghianat, Yudas bukan pribadi Positif dia selalu negative. Kalau Yudas sebagai penghianat kenapa dia bukan berasal dari lingkungan luar ? Kelompoknya Philatus ? kelompoknya Kayafas ? orang2nya Herodes? Kenapa justru muncul dari kelompok yg baik kenapa harus ada duri dalam daging? Kenapa Yesus masih memilih dia? Yesus atau tidak Yudas akan jadi penghianat?
Ada 2 keraguan yang bersifat negative: 1. Yesus tidak Maha tahu. Pengetahuannya Terbatas, tidak ada pra pengetahuan, sudah pilih Yudas eh ternyata Yudas berhianat, sudah terlanjur apa boleh buat. 2. Kalau Yesus sudah tahu Yudas akan jadi penghianat tapi tetap pilih Yudas. Karena Yesus persiapkan Yudas sebagai penghianat dan dia tidak punya pilihan lain sebagai penghianat dan Yesus merencanakan kematiannya. Beberapa buku katakan :Yesus memberikan kesempatan yg sama kepada murid2 yang lain untuk nikmati Anugrah dan kalau murid lain dpt bertobat kenapa Yudas tidak ? Petrus pernah nyangkal Yesus 3 X tapi Petrus kembali, kenapa hal ini tidak dialami Yudas, Karena saat bersama2 Tuhan Yudas tidak pernah alami persekutuan/pertemuan dengan Yesus dalam arti yang sebenarnya, nikmati waktu2 bersama Tuhan. Kesempatan sama bagi semua murid tapi Yudas tidak pernah menggunakan dan memanfaatkan kesempatan itu, ini bukan karena Tuhan mau menghancurkan, punya rencana untuk membunuh dan bukan juga karena Tuhan kekurangan pengetahuan, Tuhan tahu. Prapengetahuan / Awal pengetahuan tidak memberikan penentuan akhir. Kalau prapengetahuan menentukan akhir maka disebut NASIB (Apa yang sudah ditentukan tidak akan berubah) berarti nasib menjadikan manusia pasif, tidak berdaya. Awal pengetahuan menentukan hasil akhir. Kita hidup bukan dlm teologia NASIB, tapi Tuhan beri kehendak bebas pada kita untuk memilih yang baik & yang tidak baik. Beri tanggung jawab dalam panggilan hidup apa yg harus dilakukan dalam panggilan, Yudas memilih jalan hidupnya sendiri sebagai penghianat. Betul Tuhan tahu pada akhirnya Yudas akan jadi penghianat tapi ini bukan rencana Tuhan. Yudas hanya sebuah contoh. Penghianatan sifatnya hukum, gambaran diri kita yang suka jadi penghianat, bukankah dalam kehidupan kita seringkali kita penghianat & mengorbankan Kristus hanya agar kita puas? / nyaman / aman ?
Ironis sekali yang dialami Yudas : 1.Yudas berada dalam satu masa keemasan , masa yang indah, penting bersama Yesus tapi tidak mendapatkan apa2. 2.Yudas dekat dengan kasih karunia, berkat, keselamatan, Anugrah, tapi justru kehilangan Anugrah, masa depan, orang yang dekat dengan sumur tapi mati kehausan, kehilangan kasih karunia. 3.24 jam setelah Yudas bunuh diri Yesus bangkit dalam kemenangan tapi Yudas tetap mati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar