Ayub 2 : 9 – 10 Konsentrasi istri Ayub melihat penderitaan Ayub, ngak tega sangat kasihan sehingga buat solusi untuk Ayub, lebih baik mati, dengan kematian terhindar dari kesulitan2 itu, masalah akan selesai tidak alami penderitaan yang sangat memberatkan hidupnya, hanya tidak tega terhadap suami, tapi Ayub katakan kenapa kita hanya terima yang baik saja dan menolak yang buruk? Jangan menghindar ! Kita pun sering kali seperti itu, cari yang paling enak dan paling mudah, kita selalu menghindar, sedikit masalah Tuhan cabut nyawaku. Enak sekali.
Kenapa Ayup punya konsep sepaerti itu :
1. Hidup ini adalah peluang / kesempatan segala sesuatu mungkin terjadi selama masih hidup. Kesempatan apa tidak ada yang tahu tetapi selalu masih terbuka selama orang masih menghargai hidup. Contoh seorang nenek tua, yang sudah berumur 80 th lebih, masih tetap rajin baca Firman Tuhan & berdoa pagi hari.Penderitaan adalah bagian dari kehidupan yang tidak mungkin kita hindari.
2. Kesetiaan, sangat manusiawi ketika ada kesulitan kita mau cepat berlalu atau terhindar, tapi hidup tidak seperti iklan, sakit minum obat langsung sembuh. Rambut yang kusam pake prodoknya langsung berkilau, sakit maag ngantri mau bayar eh balik lagi karma sudah sembuh, iklan selalu memberikan penawaran yang cepat, solusi yang begitu bagus, seolah-olah tidak ada persoalan hidup yang tidak bisa di selesaikan. Padahal jujur kita katakana berapa peroalan hidup yang tidak dapat kita selesaikan sampai hari ini. Sudah berapa banyak hamba Tuhan tumpang tangan toh masalah kita belum selesai. Kehidupan kita tidak berupah. Hidup ini penuh misteri, yang tidak bisa kita jawab. Bahkan Pengkotbah 8 : 16,17.
Kemarin sudah dengar kotbah Kitab Yesaya ada bagian dari Yahweh yang tersembunyi yang tidak diberi tahukan kepada kita, ada bagian yang memang Tuhan beritahukan kepada kita. Ada orang yang lahir sudah kaya sampai mati, ada orang yang lahir telanjang, sampai mati pun lebih banyak telanjang tidak pake baju karma hidupnya susah. Ada orang yang kerja apapun sukses, ada orang yang kerja apapun setengah mati. Apakah kita bisa jawab ? ada juga rabaan/ dugaan, dia begini karma begitu…. Dan kita tidak mengerti mengapa itu terjadi. Ada orang yang terlahir sudah sakit dan selalu harus minum obat, ada orang yang sampai mati ngak pernah minum obat. Kenapa you bisa jawab ? hidup ini adalah misteri.
Beberapa hari yg lalu ada orang yang telp mama saya, teman lama teman dari kampung, di tengah2 percakapan dia Tanya apakah tahu apa yg terjadi pada keluarganya? Mama saya bilang belum dengar, mantu saya kena kanker, ini seorang nenek yang sudah tua umur 80 th, mantunya sekitar 50 th kena kanker, kenapa ini terjadi kepada keluarga saya? Saya katakan : apapun bisa terjadi kepada hidup kita.
Seorang pendeta ketika kami kecil dia suka berkotbah, hari ini dia sudah berbaring kurang lebih 20 th dan tidak bisa bangun, seorang pendeta yang begitu setia, Tuhan pakai dia dengan luar biasa, lumpuh dan hari ini masih hidup ada di kota Pontianak . Tapi dia alami hidup yang sangat-sangat menyakitkan menurut ukuran manusia, bisa jawab kenapa ini terjadi ? 3 minggu yll saya dengar kabar teman sepelayanan saya dia pernah satu gereja, sekarang ada di Medistra karena kanker dengan usia 47 th dengan 3 anak yang masih kecil. Tuhan kenapa ? kenapa Kau ijinkan seperti ini? Tidak ada jawaban karena bagi saya segala kemungkinan apa yang terjadi pada orang lain kemungkinan itupun bisa terjadi pada kita.
Ada 1 milyard manusia lebih di dunia ini, kalau semua Tanya pada Tuhan, kalau Tuhan harus menjawab satu persatu, Tuhan pasti bilang Capek dech. Tuhan tidak mungkin beri jawaban demi jawaban. Jawaban Ayub adalah jawaban yang baik : “Apakah kita hanya mau menerima apa yang baik dan tidak mau menerima apa yang buruk ?” Apakah Ayub tahu terjadi deal antara iblis dengan Tuhan? Ayub tidak tahu, dia hanya tahu semua misteri, Ayub pun tidak tahu kenapa Tuhan ijinkan semua itu, tapi dia belajar pasrah, bagi dia itu merupakan hal yang jauh lebih penting dari pada merenungi mengapa ini terjadi.
Berapa minggu lalu baca warta gereja ada seorang yang menjuarai Win bergen menjuarai 3x permainan tennis, satu kali dia kena penyakit yg sangat parah dan payah sampai dia harus istirahat total dan tidak bisa bermain tennis lagi, tidak berdaya, temannya tulis surat :Mengapa harus kamu yg mengalami penyakit ini, dia membalas, di dunia ini ada jutaan orang main tennis, ada ratusan orang menjadikan itu mainan olah raga kesehari-hari, ada puluhan ribu orang yang serius menekuni permainan tennis ada ribuan orang yang masuk main tennis sebagai professional, ada ratusa orang yang menjuarai beberapa tournament, ada puluhan orang yang bisa menang di Win Belgian, dan saya diantara ratusan orang yang pernah menjuarai beberapa tournament dan ada puluhan orang yang bisa menang di Win Belgen dan saya diantara ratusan orang yang menang 3X di kejuaraan yang sangat bergengsi ini dan penuh dengan uang itu. Ketika saya juara, saya tidak bertanya pada Tuhan diantara ratusan milliard orang kenapa saya yang harus juara . Ketika saya sedang menderita , kenapa harus pertanyaan ini saya tanyakan “Tuhan kenapa harus saya yang menderita?” Kita tidak fair ! kita tidak jujur dengan Tuhan !
Ayub katakan, kau berbicara seperti orang bodoh hanya mau terima apa yang baik dan tidak mau terima apa yang tidak baik . Ayub hendak memperkatakan kepada istrinya dan memploklarikan depada dunia bahwa di saat kita menderita masih adakah kesetiaan itu muncul di mulut kita ?
Tuhan selalu SETIA pada kita, yang perlu kita tanyakan adalah ijinkan Tuhan bertanya padamu “ Apakah engkau masih mau setia pada KU ?”
Jadi bukan kita tapi Tuhan yang bertanya pada kita :
Ketika Aku tidak lagi memberkatimu ?
Ketika Aku tidak lagi membuat engkau sehat ?
Ketika engkau dalam keadaan menderita ?
Ketika Aku tidak lagi melakukan seperti apa yang kau mau ?
Ketika apa yang engkau harapkan sirna ?
Jangan-jangan kita masih setia oleh karena saya masih hidup dalam keadaan nyaman dan aman. Perhatikan orang sekeliling kita berapa banyak orang yang sudah meninggalkan gereja Tuhan, dengan alasan untuk apa percaya pada Tuhan, toh hidup saya tidak berubah. Saya kira kita semua sama, akan benci sekali kepada orang yang mau setia pada kita ketika kita bisa memberikan sesuatu kepada nya, jikalau tidak orang itu lari dari kita. Itu adalah penghianat dan kita benci dengan orang seperti itu. Pernahkah berfikir bahwa Tuhan berada pada posisi seperti itu, ketika Tuhan katakan Aku tidak lagi memberkatimu, Aku stop berkat Ku kepadamu. Aku tidak lagi mau hidupmu nyaman, apakah Aku menemukan iman dan kesetiaan seperti hamba KU Ayub yang sanggup berkata “Kita tidak hanya menerima apa yang baik tapi apa yang buruk juga” Apakah ada kesetiaan seperti itu ?
Amin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
benar... sy sering tidak jujur dengan Tuhan. ketika menerima cobaan dan masalah saya Tanya Tuhan, "mengapa..... ENGKAU membiarkan hal ini terjadi padaku ?? ketika dlm keaadaan senang..... telat... mengucap syukur... Ampuni Aku ya Tuhan
BalasHapus