Ada satu dorongan dari belakang tingkah laku kita yaitu System penilaian. Yang kita sukai itu yang buat kita bertindak. Orang tidak bahagia karena punya system nilai yang keliru. Banyak orang yang hidup berdasarkan kesukaannya, hobbynya, senang-seanangnya sehingga ujung-ujungnya kita tidak memperoleh apa-apa. Nilai kebahagiaan tergantung dari apa yang kita percayai. Di negara maju seperti Eropa, Amerika orang sudah tidak mempunyai iman. Imannya hanya kepada diri sendiri. New Age Movement lebih mempercayai diri sendiri daripada kepada Tuhan Nya. Percaya hanya kepada diri sendiri. Sehingga dunia ini semakin kacau karena hidup berdasarkan nilai yang ngawur berdasarkan pada iman yang tidak benar. Ini terjadi juga di dalam gereja, mereka selalu memanggil Yesus, Yesus,YAHWE Ellohim tapi sesungguhnya iman kepercayaaan mereka kepada Tuhan belum menjadi satu bagian dari system nilai mereka. Sehingga tingkah laku mereka tidak berkenan di hadapan Tuhan, bahkan mereka tidak akan menikmati kebahagiaan yang dari Tuhan.
Filipi 3 : 2 : Gereja di Filipi di dirikan oleh Paulus, saat dia sedang di penjara. Ada 2 kelompok yang punya iman percaya yang keliru sbb :
1. YUDAISER : Orang Kristen yang latar belakang orang Yahudi, mereka percaya Tuhan Yesus akan selamatkan mereka + budaya-budaya Bangsa Yahudi (Sunat secara lahiriah + hukum-hukum taurat dll) lama-lama ini menjadi kelompok yang extrim & legalisme (harus melakukan hal-hal yang mereka buat baru peroleh hidup yang kekal.)
2. ANTINOMIANT ini sangat kontras dengan Yudaiser, mereka dipengaruhi oleh kelompok EVITURIANT hidupnya senang-senang berdasarkan perasaan, punya iman keyakinannya : Asal saya sudah di babtis dapat kartu babtisan sudah beres happy-happy saja, ngapain ke gereja , dimana kami berada disitu ada Tuhan , kalau hari Minggu pergi piknik, pesta pora. Jaman itu moralitasnya jelek hidup berdasarkan kedagingan.
Paulus menjadi sangat marah, dia katakan hati-hati !!!
Ayat 4 – 6 Paulus perkenalkan diri dia hebat , nilai yang dia miliki secara lahiriah, ayat 7 – 8 ketika dia kenal Tuhan Yesus dianggap sebagai sampah. Perubahan yang 180 semua dianggah sampah karena mau mengenal Yesus lebih dekat. Perubahan system nilai, sebelum Paulus mengenal Tuhan Yesus semua keberhasilan yang dia capai + dari orang tuanya. Tadinya dia anggap nilai ++ dalam dirinya, tapi nilai pengenalan akan Yesus Kristus lebih mulia sampai semua di luar itu dianggap sampah. Ini perubahan bagi yang menjadi anak Tuhan yang lahir baru.
Banyak orang mau ikut Yesus tapi system nilainya belum berubah, masih mau hidup dalam kesenangan. Setiap hari kita berdiri dipersimpangan jalan mau ikut jalan yang ENAK atau jalan yang BENAR . Jalan yang benar penuh penderitaan harus pikul salib, jalan yang enak hayway nya ada berbagai rayuan berbagai nikmat mau lewat mana ? Secara pikiran saya anak Tuhan saya mau ikut jalan benar tapi kaki kita sudah masuk ke jalan enak. Karena anda memiliki nilai apa akan membuat tingkah laku anda. Paulus dipakai Tuhan luar biasa dasarnya ini : Dia mengenal Tuhan Yesus , nilai nya begitu luar biasa.
MENGENAL & MENGETAHUI.
Banyak orang Kristen yang tahu Yesus Kristus tapi belum kenal pribadi Yesus.
Mengetahui tentang Nya, karya Nya, cerita Nya, riwayat hidup Nya, kegiatan agamawi Nya. Mengenal Yesus berarti ada relasi pribadi setiap saat akan bertemu dan berbicara dengan Dia.
Paulus begitu di pakai Tuhan dan begitu bersemangat hidup karena dia menemukan mutiara yang tidak ternilai yaitu pengenalan akan YESUS Kristus . Apakah kita sudah mengenal Yesus? Tiap hari sudah kirim SMS pada Tuhan atau masih lebih senang SMS an kesesama?
Makin tidak mengenal Tuhan makin ikut legalisme mau berbuat sesuatu. Banyak agama mengajar memperoleh keselamatan memperoleh hidup kekal melalui perbuatan baik. Terbalik, Orang kristen mengajarkan kita memperoleh keselamatan merupakan anugrah Tuhan. Tapi orang yang sungguh terima keselamatan Tuhan harus membuktikan buah hidupnya melalui kehidupan sehari-hari .
Kalau kita mau memperoleh keselamatan melalui perbuatan baik mungkin tidak akan ada satu orang pun yang akan memperoleh karena manusia semuanya penuh dengan kelemahan untuk itulah Tuhan Yesus datang di tengah-tengah kita.
Saya baru pulang dari pelayanan di pedalaman Nias, Mandehe dan serombo selama 1 minggu malam KKR dan paginya seminar Rumah Tangga Bahagia, ribuan orang hadir, Nias mayoritas Kristen tapi mereka akui hatinya sudah menjadi membatu, Firman di bawakan masih belum terjadi apa-apa sampai di tengah-tengah ibadah terjadi gempa. Mereka lebih takut pada gempanya daripada hukuman dari Tuhan, tapi berbagai mukjijat terjadi.
Kegiatan kebiasaan agamawi tidak akan menjamin hidup kekal, tapi melalui pengenalan pribadi Yesus Kristus. Saya sejak SD sampai kuliah selalu lulus dengan baik. Saya seorang insinyur arsitek punya cita-cita, kerja di Samsung akan di kirim ke Amerika untuk study lanjut, tapi ketika saya di tangkap oleh Yesus Kristus saya juga anggap semua sampah karena pengenalan akan Yesus Keristus begitu indah, sudah 27 th sudah jatuh cinta dengan jiwa-jiwa yang ada di Indonesia, hari ini pas 30 Th usia perkawinan, di tengah-tengah banyak perceraian kami masih utuh itu merupakan ucapan syukur bahkan kami hidup ditengah ancaman kami mau di bunuh bahkan Tuhan melindungi kami, sehingga kami masih segar bugar bahkan masih dikasih kesempatan melayani merupakan anugrah Tuhan. Banyak orang katakan anak-anak sudah di Amerika, kenapa bapak tidak balik saja jadi rector, professor, gembala ? tapi saya katakana saya sudah jatuh cinta pada jiwa-jiwa yang di sayang Tuhan Yesus di Indonesia , yang ada di pelosok-pelosok di Halmahera, Mentawai pedalaman Kalimantan yang masih belum mencicipi pengenalan akan Yesus Kristus itu yang menjadi beban saya. Paulus yang sebagai akuntant semua dianggap sebagai sampah, siapa yang suka sampah ? Kita sudah mengenal Tuhan mau melayani tapi dulu-dulu yang kita sukai entah pacar, kesukaan, kebiasaan buruk kita kadang-kadang kami mau menoleh berarti belum sungguh-sungguh mengalami pengenalan Yesus Kristus. Harusnya hidupnya berubah. Ayat 9 – 10, jadi bukan hanya mengenal sebagai penonton tapi pemain , kita di panggil sebagai pemain untuk jadi juara dan dapat piala. Sejauh mana Nilai Yesus Kristus dalam hidup anda ? SEjauh mana anda mengalami penderitaan dan ketidak enakan hidup anda akibat dari pengenalan akan Yesus Kristus ? Bila anda katakan tidak ada, keselamatan anda harus di curigai !!!
Pengenalan ada pertemuan setiap saat hingga anda di bentuk oleh Yesus kristus bukan oleh dunia, apa kerugian yang saudara alami karena mengenal Yesus ? Paulus rela memikul semua beban, jadi dia hidupnya selalu bersemangat.Dia mau menjadi serupa dengan Yesus, bukan pengalaman segudang dengan aktifitas kekristenan , tapi buah-buah Roh itu yang di rindukan Bapak di surga. Hati orang tua mau anaknya hidup happy. Pengenalan akan Tuhan adalah mengenal hati Tuhan adalah hatiku, rencana Tuhan adalah rencana ku, kalau Dia suruh berhenti kita berhenti, kalau Dia suruh kita taat walau jalan itu penuh penderitaan itu tandanya ciri orang yang sungguh mengenal Yesus. Sungguh mempunyai iman yang benar kepada Yesus , jadi system nilainya mulai berubah, dulu mungkin nilainya keenakan tapi sekarang kebenaran Firman Tuhan jadi patokan hidup saya, kalau Tuhan melarang saya tidak mau walaupun saya kira enak tapi tidak mau. Itu namanya sungguh mengenal Tuhan Yesus Kristus.
Ayat 11 – 14 Paulus sungguh menyadari dia sebagai atlet di dalam arena peperangan. Tapi pertandingan belum selesai dengan tetap pandang ke depan yaitu panggilan Tuhan. Dia tidak memiliki satu kekuasaan., Seorang atlet sebelum dia mengakhiri garis finish dia tidak boleh puas.
Sikap ketidak puasan terhadap kehidupan mulia ini sangat penting karena ketidak puasan itu makin hari makin mendekatkan kehidupan kita kepada Tuhan Yesus. Orang yang merasa puas, saya sudah sukses, punya gelar, punya posisi, punya kekayaan yang sudah cukup, saat itu kita merosot. Ingat anda dan saya ada di arena pertandingan, anda dan saya belum selesai kita harus tunduk pada aturan main yang ada dalam Firman Tuhan dan harus punya arah yang jelas.
Jaman sekarang orang suka kecepatan , saya punya computer yang hebat, mereka bilang cepat, tapi kadang arahnya keliru, itu orang BODOH !
Hidup anda sedang menuju kemana, anda harus pikir. Menuju ke maut kah ? menuju ke sorga kah ? Atau cara hidupnya bagaimana ? Bahkan kita tetap memegang kebulatan tekat .
Semangat Hidup ! Anak Tuhan tidak boleh malas , saya di daerah-daerah pelayanan mereka semua hebat, satu hal yang saya benci adalah kemalasan. Karena kekayaan alam membuat orang malas, meraka katakan pak disini malas pun bisa hidup banyak pisang banyak ubi.
Saudara di dalam pertandingan seorang atlet malas dia bisa jadi juara? Tidak bisa , anda harus punya disiplin sebagai seorang atlet yang memegang satu keyakinan legalisme ? kita harus lepaskan.
Ayat 17 – 20 : pikiran semua duniawi, Tuhan mereka perut mereka hanya pikier apa yg mau di makan , semua pikiran hal-hal duniawi nilai orang dengan penampilannya. Siapa orang itu tapi jawabannya apa yang mereka miliki, itu dunia.
Ayat 20 : Saudara dan saya punya warga negara surga, pak Kim rela tinggalkan warga Negara Korea jadi warga Negara Indonesia, karma warga negara di sini hanya sementara tapi yang kita miliki warga Negara sorga.
Ayat 21, 22 : Tubuh ini lemah ada angin sedikit kita sakit , tubuh kita lemah, tapi kita punya pengharapan, saya suka ping pong main 2 jam keringatan, tubuh kita harus balance harus kita kontrol jangan lupa diri sudah umur tua harus tahu diri, tapi kita punya pengharapan menjadi sama seperti Tuhan Yesus yang begitu mulia, suatu saat kita akan bertemu dengan Tuhan Yesus di Sorga kita hidup tanpa duka cita penuh suka cita penuh dengan damai sejahtera.
Oleh karena itu bagaimana kwalitas iman saudara itu akan membuat system nilai kwalitas tingkah laku anda sehari-hari .
Lihatlah keteladanan Paulus, aku anggap semua sampah karena pengenalan akan Yesus Kristus jauh lebih mulia dari segala apapun yang lain Kiranya saudara juga mengakui sebagaimana pengakuan Paulus dalam hidupnya sehingga kwalitas hidup anda sungguh akan nampak dan menjadi suatu persembahan yang berkenan di hadapan Bapak kita di Sorga. Amin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar